TANAH DATAR - Perhelatan satu nagari satu ivent di Sepekan Alek Anak Nagari Andaleh Baruah Bukik, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat tidak hanya berdampak terhadap kunjungan wisatawan tapi juga terhadap omset pedagang yang berjualan di daerah itu.
Panitia acara Sepekan Alek Nagari Andaleh Baruah Bukik Najib Alfales di Batusangkar Rabu, mengatakan berdasarkan data atau peredaran uang yang masuk ke jorong setempat dalam satu hari itu mencapai puluhan juta rupiah.
"Jadi data yang masuk ke Jorong itu bisa mencapai Rp40 juta perharinya, atau Rp280 juta perminggu dan dihadiri sekitar 1.500 pengunjung perhari, " katanya.
Ia mengatakan perhelatan Sepekan Alek Anak Nagari di Andaleh Baruah Bukik adalah sebuah acara yang telah turun temurun dari sesepuh, yang diperkirakan telah berlangsung selama ratusan tahun lalu.
"Namun pada tahun ini kami mendapatkan estafet dari para leluhur kami yang dulu untuk melaksanakannya, yaitu pergelaran seni Sepekan Alek Anak Nagari yang juga masuk kedalam program unggulan Tanah Datar, " katanya.
Ia juga mengucapkan terimakasih dengan telah dilangsungkan acara tersebut selama satu pekan hingga berjalan aman dan lancar.
Baca juga:
Birokrasi di Era 4.0 Tantang ASN Berkualitas
|
"Terimakasih dengan terselenggaranya berkat kerjasama panitia yang menjadi garda terdepan, dan dukungan dari donatur, perantau, niniak mamak, pemuda hingga acara ini sukses, " ujarnya.
Salah seorang pelaku UMKM usaha gula semut saat ditemui di Sepekan Alek Anak Nagari Mila Rahmi, mengatakan acara tersebut merupakan ajang baginya untuk menambah promosi jualannya ke masyarakat dan perantau.
Ia mengaku acara tersebut sangat berdampak terhadap pelaku UMKM dan diharapkan sering-sering dilaksanakan di daerah itu.
"Meskipun belum terlalu signifikan, kemaren setelah dia hadir di acara ini ada yang langsung order untuk dibawa ke Kota Batam sebanyak lima kilo sekali order, " katanya.
Rahmi mengaku dalam berjualan juga melakukan secara online serta proses COD atau metode pembayaran di mana pembeli membayar jika barang sudah ada di depan pintu rumah mereka.
Pada tahun ini menjadi kesempatan baginya karena banyak perantau yang pulang kampung yang membeli produk miliknya, seperti dari Kota Pekanbaru, Dumai, Jakarta, bahkan ada yang dari Bali katanya.(JH)